Beberapa Testimoni dari Klien ESC
1. “Karena rekomendasi teman yang pernah les di ESC, kita bertiga ambil les IELTS di ESC juga. Test IELTS memang tidak mudah, membutuhkan bahasa Inggris bagus. Tetapi di ESC, materi lesnya diberikan secara sistematis dan lengkap, termasuk review grammar, sehingga kita mudah memahaminya. Akhirnya hasil test kita semua overallnya 7.5 dengan band yang berbeda-beda. Thank you ESC”
Gaby, Calvin, Chrissy, SMA Penabur Kelapa Gading
2. “Sebelum saya kenal ESC, saya sudah les Pearson PTE di tempat lain dan hasil test saya 47, masih jauh dibawah target 65. Setelah saya les di ESC, puji Tuhan saya bisa dapat 72”
Victoria, now studying at Monash University Australia
3. “Les IELTS di ESC beda banget metodenya. Trik untuk reading dan listeningnya ga pernah aku temuin di tempat lain. Apalagi untuk strategi writingnya, beda banget, super efektif. Modul materinya juga tidak dalam bentuk buku, tapi disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan setiap siswa diberi folder khusus. Sebelumnya saya beberapa kali les di tempat lain, tapi band saya ga naik-naik; di ESC, les privat satu paket, alhamdulillah langsung dapat target score”
Tiara, FISIP UGM, now studying at Melbourne University Australia
4. “Meski saya masih kelas XI tapi mama saya memaksa saya untuk ikut persiapan TOEFL iBT biar saat kelas XII tidak menumpuk bebannya. Saya awalnya males-malesan karena TOEFL memang tidak mudah. Tapi karena cara mengajarnya enak, saya jadi suka. Akhirnya hasil test TOEFL iBT saya 95. Amazing!. Rencana kuliah ke Amrik terwujud”
Jonathan, SMA Kanisius Menteng, Jakarta
5. “My name is Yohannes, a graduate of Industrial Engineering, Sydney University-Australia. I was trying to apply for Australian working visa and struggling to get band 7 to meet the requirement when I found ESC. Actually, I had taken some IELTS tutoring sessions and sat in IELTS tests for several times but still gained 6.5 overall. With the help of ESC, I could finally get band 8”
Yohannes, Living in Sydney
6. “Saat memutuskan untuk masuk BIFA setamat SMA, saya coba test TOEIC di ITC tanpa les terlebih dahulu. Dan hasilnya dapat 600, padahal target saya 700. Ternyata test TOEIC tak semudah yang saya bayangkan. Akhirnya saya les di ESC selama 30 jam. Pas test TOEIC BIFA saya dapat 930, score paling tinggi yang pernah dicapai oleh peserta test selama ini. Terima kasih ESC”
Pamungkas, Jakarta, Pilot Garuda Indonesia
7. “Saya mendapatkan tawaran beasiswa dari TUSLA Amerika, letter of acceptance sudah di tangan, Profesor saya juga sudah menunggu-nunggu; tetapi TOEFL iBT saya masih jauh dari yang diminta, yaitu 80. Sudah coba ambil tes 3 kali tetapi scorenya masih antara 54 hingga 58. Hopeless, tetapi tidak patah arang. Lalu saya les di ESC selama 30 jam dan alhamdulillah langsung dapat score 85. Thanks God”
Dana Perdana, Pertamina Pusat, Divisi Ekplorasi, now at TUSLA USA
8. “Nama saya Ridho, alumni SMA Taruna Nusantara – Magelang. Sekarang saya kuliah di Utrech, Belanda. Saya les TOEFL iBT di ESC bersama 3 orang teman dengan memanfaatkan masa liburan 2 minggu. Setelah 2 minggu les di ESC, kami langsung test dan hasilnya bagus semua”
Ridho dkk, studying at Utrech, Netherland
9. “Sebelumnya saya sudah beberapa kali ambil tes TOEFL iBT tetapi hasilnya tidak pernah memenuhi requirement universitas di amerika yang saya ingin enroll. Pada saat les di ESC, saya memutuskan untuk ambil tes IELTS dengan rekomendasi dari tutor ESC. Hasilnya IELTS saya bisa mencapai nilai 8,0 dengan minimum band 7. Trik dan metode yang diajarkan oleh ESC memang sangat beda dari les yang pernah saya ikuti; sangat efektif, sehingga saya bisa mengerjakan tes dengan lebih cepat. Assistance dari pak Damas yang sabar selama mengajar juga sangat membantu saya selama preparation tes IELTS ini”.
Michelle Santoso, Penabur International School
10. “Dari SMA Penabur Jakarta, saya lanjut ke jenjang College di Amerika. Setelah selesai College, saya mau melanjutkan ke Graduate Program dengan minimal IELTS harus 7,0. Test pertama saya gagal. Lalu saya ikut program IELTS Crash Prep di ESC dan ambil test lagi. Hasilnya overall band saya 8,5. Thanks ESC”
Anthonio, Kelapa Gading, Jakarta Utara
11. “Pertama saya datang ke Jakarta, ambil les IELTS di daerah Jakarta Barat. 2 kali ambil test IELTS, saya gagal dapat band 7,0 yang saya targetkan. Setelah les di ESC, saya malah dapat overall band 7,5. Trik testnya beda dari yang lain, sangat efektif. Di sesi terakhir ada official try out yang memberi gambaran band yang bisa kita capai”
Didina Colhe, from Timor Leste
12. “Asli nggak nyangka sama sekali kalau akhirnya IELTS ku bisa 8,5 (overall band): Listening 9, Reading 9, Writing 8, Speaking 8. Sebelumnya, aku tes cuma dapat 6; padahal aku mau ke Oxford yang IELTS nya harus 7,5. Berkat trik dari ESC, dengan 30 jam belajar, nilaiku bisa melonjak drastis”.
Aleen, Jakarta, Studying at Oxford University – Inggris.
13. I am from Beijing, China and a graduate of YALE University. I have tried IELTS test several times but always been failed to reach 7.5, the band that university I apply requires (Oxford University, London). I browse internet and find ESC; I fly from Beijing to Jakarta to take Crash Tutorial on IELTS for 2 weeks and I finally get the band I need. Thank you.
Meng Sheng, from Beijing – China
14. “Untuk teman-teman yang gak punya waktu banyak untuk les IELTS, ESC is very much recommended. Dengan metode les yang super efektif dan waktu yang singkat, hanya 30 jam, saya yang belum pernah les IELTS bisa langsung dapat 7,5 overall band”.
Olive, UI International Program, Depok-Jakarta, studying in Australia.
15. “Tadinya saya sudah pernah test TOEFL iBT, tetapi hasilnya selalu sangat kurang dari target. Lalu saya hubungi ESC untuk les, tetapi saya konsultasi dulu tes mana yang harus saya ambil. Kebetulan universitas yang saya mau ambil memberi opsi: bisa test TOEFL iBT atau IELTS. Dari hasil Diagnostic Test ESC, saya disarankan ambil IELTS. Hasilnya tokcer, nilai saya langsung 7 overall bandnya”.
Ms. Momon, Universitas Trisakti Jakarta, studying in Australia.
16. “Tutorial persiapan IELTS dari ESC memang beda dari yang lain, terutama untuk penguasaan strategi dan trik menulis essay dengan baik, cepat dan mudah. Setelah saya kuliah di Melbourne, hasil belajar essay tersebut sangat-sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah”.
Pristan, UI International Program, Depok-Jakarta, now studying in Australia.
17. “Sudah dua kali (dua paket) aku ambil les IELTS di lembaga kursus terkenal di Jakarta Selatan dan lebih dari 10 jeti habis untuk itu. Tapi hasilnya masih jauh (5) dari target score 7. Tak mau menyerah, aku browse internet dan ketemu ESC. Hanya dengan 30 jam (10x sesi), puji Tuhan target nilai 7 langsung tercapai. Thanks ESC.”
Floretta Niode, Pondok Kopi, now studying in Netherland.
18. “Saat itu saya tinggal punya sisa waktu 2 minggu untuk memenuhi persyaratan study ke luar negeri saya. Tetapi tes IELTS saya gagal, target score (6,5) nya gak tercapai. Padahal saya sudah ikut les IELTS di suatu kursus. Saya hampir give up. Akhirnya setelah browse di internet, saya menemukan ESC yang memberikan Crash Program. Hanya 5 hari belajar (6 jam per sesi), akhirnya target score tercapai. Salut untuk trik-trik tes IELTS nya: excellent. ESC is the best”
Winston, Taman Anggrek Condominium, now studying in London, England.
19. “Baru kali ini aku bisa belajar bahasa Inggris yang gak bosen. Bayangin, aku ambil 4 jam setiap sesi, tapi karena teachernya qualified dan aku dapet banget apa yang aku mau, it’s absolutely enjoyable and helpful.”
Vanessa, Kelapa Gading, now studying at Nebraska University, USA.
20. “Test TOEFL iBT itu begitu lancar ku jalani. Tips dan tricks nya sudah aku kuasai berkat bimbingan dari tutor ESC, jadi nilai yang aku targetkan 95 langsung tercapai. Thanks guys.”
Merrie Novia, Pademangan, now studying at Oklahoma University, USA.
21.“Aku paling lemah di bagian writing. Dua kali ngambil test IELTS, gagal terus writingnya. Frustrasi dan bingung, aku googling untuk cari-cari guru privat yang bisa diandalkan. Akhirnya ketemu tutor ESC. Sekarang baru ngeh, ternyata begitu caranya writing yang bagus, pas, dan dapat score tinggi.”
Edwin, PriceWaterHouseCooper, Jakarta.
22.“Saya benar-benar hampir menyerah setelah 7x saya ikut test TOEFL pBT, hasilnya selalu di kisaran 400-440, padahal saya butuh minimal 500 untuk syarat melanjutkan ke jenjang dokter spesialis di UI. Sebenarnya saya sudah les TOEFL di sebuah kursus besar, tapi hasilnya tidak signifikan. Alhamdulillah setelah ikut TOEFL Crash Program ESC, hanya dalam 2 minggu les, saya akhirnya dapat score TOEFL 530 dan cita-cita saya menjadi Urologist pun terbuka.”
Cipta, Physician Rumah Sakit Daerah, Kal-Tim.
23.“Tadinya aku merasa kesulitan memahami tenses yang 16 macam itu. Tapi ternyata dengan trik yang sederhana dari ESC, aku bisa memahaminya hanya dalam waktu 10 menit”.
Attira, SMP 216 Salemba, Jakarta.
24. “Saat menghadapi UN 2009, aku hampir kehilangan percaya diri terutama untuk menghadapi mata pelajaran B. Inggris. Sebenarnya aku udah ikutan Bimbel, tetapi di Bimbel sistem belajarnya hanya mengulang-ulang, di ESC langsung diajari trik dan tipsnya hanya dalam 4 kali pertemuan saja. Alhamdulillah nilai B. Inggrisku 9.5.”
Dion, SMP LabSchool Rawamangun Jakarta.
25. “Bagi saya TOEFL tadinya sulit sekali. Tetapi ternyata dengan trik-trik yang diajarkan oleh ESC, mengerjakan tes TOEFL itu gampang banget. Nilai TOEFL ITP saya pun menjadi 590”.
Titik, Marketing Manager PTPN XIV Jakarta.
26. “Aku selalu mengalami kesulitan mengerjakan PR yang diberikan oleh guru B. Inggrisku. Makanya kalau ada PR, aku selalu konsultasi dengan ESC. PR selesai, aku jadi lebih mengerti lagi pelajaran B. Inggris!”
Sazka, SMPN 115 Tebet Jakarta
27. “Untuk mendapatkan hasil terjemahan yang baik sesuai dengan maksud surat bisnis yang saya terima dari klien-klien asing saya, saya selalu minta bantuan ESC. Layanannya cepat dan murah.”
Ashari Hutapea, Lawyer di Menteng, Jakarta.
28. “Untuk makalah, proposal, surat dan sejenisnya yang berbahasa Inggris yang akan kami ajukan untuk tender atau kirimkan kepada klien kami, ESC selalu membantu proof readingnya.”
M. Rifqi, Direktur USADI Informatic system & Technology, Jakarta.
29. “Kami sekolah di SMA 1 Al-Azhar Pusat. Di sekolah, sistem pengajaran bahasa Inggrisnya kurang membantu. Kami udah ikut kursus di tempat lain, tapi tetap saja kurang kena. Setelah mengikuti kelas privat ESC, bahasa Inggris kami kini sangat OK dan tidak malu-maluin lagi”.
Gilang, Ganang dan Ganis, SMA 1 Al-Azhar Pusat
30. “Pekerjaan saya di bidang marketing menuntut saya untuk selalu melakukan presentasi. Tadinya saya gak bisa membuat tulisan atau bahan-bahan presentasi tersebut dalam bahasa Inggris dengan tata bahasa yang baik dan teratur. ESC membimbing saya untuk melakukan semua itu dengan baik. Terima kasih ESC”
Umar M. Khaliq, Marketing Manager, Perusahaan Gas Internasional, Jakarta
31.“ESC sangat membantu saya meningkatkan percaya diri untuk berbicara dalam bahasa Inggris”
Linda, Mahasiswa LSPR Jakarta
32. “Atas rekomendasi beberapa teman yang pernah ngambil crash preparation program di ESC, aku ambil IELTS program. Tips dan tricks untuk mengerjakan IELTS test yang diberikan benar-benar okay dan ga bakal di dapat dari tempat lain.”
Ris, Dosen di London School of Public Relation, Jakarta.
33. Test IELTS itu susah susah mudah, tetapi dapetin nilainya susah banget. Saya aja udah 4 kali test, tapi gak pernah dapet target scorenya. Orang yang bahasa Inggrisnya sudah jago juga belum tentu bagus kalau test. Intinya kita harus tau trick yang jitu dan ESC memberikan trick-trick ini kepada kita. Terima kasih ESC”.
Iqbal, Jakarta, now studying in Netherland
34. Di ESC saya mendapatkan materi dan tutorial TOEFL yang praktis dan sistematis dan tidak pernah saya dapatkan di kursus sebelumnya, dimana saya sudah mencapai level 3. Hasil test saya selalu stagnan pada range 470-490. Tetapi setelah saya mendapatkan bimbingan dari ESC, saya langsung bisa mencapai nilai 583. Alhamdulillah.
Putri, Tebet – Jakarta, UI International Program
35. “Di ESC itu belajarnya langsung to the point, tidak bertele-tele, langsung pada troubleshooting. Saya sudah les di Malaysia dan tes 4 kali, nilai IELTS masih 6.0. untuk lanjut kuliah ke London perlu band 7.0. Lalu saya datang ke Jakarta, les di daerah Jakarta Barat tetapi nilai saya justru turun jadi 5.5. Saya browsing di google, ketemu ESC dan les disini selama 30 jam; nilai saya jadi 7.5. Alhamdulillah”
Aftia Lovelya, Kuala Lumpur, Malaysia; Asia Pacific Univeristy