Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru Republik Indonesia. Ibu kota baru ini berlokasi di sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Potensi Kalimantan Timur
Sebagai Ibu Kota Negara baru, Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi sumber daya alam melimpah. Batas-batas wilayah Provinsi Kalimantan Timur:
sebelah utara berbatasan dengan Kalimantan Utara
sisi timurnya berbatasan dengan sebagian (12 mil) Selat Makasar dan Laut Sulawesi
sisi selatannya berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan
bagian barat dari provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat, serta Bagian Serawak Malaysia Timur
Data geografis wilayah Provinsi Kalimantan Timur:
luas wilayah daratan sebesar 127.267,52 km persegi
luas pengelolaan laut sebesar 25.656 km persegi
terletak antara 113º44’ dan 119º00’ Bujur Timur serta diantara 2º33’ Lintang Utara dan 2º25’ Lintang Selatan
Wilayah administratif Kalimantan Timur dibagi dalam beberapa wilayah:
Kabupaten Paser
Kabupaten Kutai Barat
Kabupaten Kutai Kartanegara
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Berau
Kabupaten Penajam Paser Utara
Kabupaten Mahakam Ulu.
Kabupaten Penajam Paser Utara
Lokasi ibukota baru Republik Indonesia ada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara. Secara administratif, Kabupaten Penajam Paser Utara terletak di antara Kabupaten Pasir, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kertanegara, dan Kota Balikpapan.
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki:
wilayah seluas 3.333,06 kilometer persegi, terdiri dari 3.060,82 km persegi wilayah daratan, dan 272,24 km persegi wilayah lautan
terdiri dari 4 kecamatan yakni Babulu, Waru, Penajam, dan Sepaku
jumlah penduduknya sebanyak 157.711 jiwa, dengan dominasi penduduk laki-laki sejumlah 82.431 jiwa
Sedangkan, kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas wilayah 27.263,10 km² dan luas perairan sekitar 4.097 km² yang dibagi dalam 18 wilayah kecamatan dan 225 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk mencapai 626.286 jiwa (sensus 2010). Ibu kota Kabupaten Kutai Kertanegara berada di Kecamatan Tenggarong.
Baik dari segi kuliner, wisata, hingga budaya, ada berbagai hal menarik soal Kalimantan Timur untuk ketahui.
1. Kalimantan Timur kaya akan tempat sejarah
Bagi traveler yang menyukai tempat sejarah, Kalimantan Timur dapat menjadi destinasi tepat berwisata.
Khususnya di Kutai Kartanegara, ada berbagai macam museum dan tempat bersejarah seperti Museum Mulawarman, Musuem Kayu, dan Pulau Kumala.
Tempat-tempat bersejarah ini bisa ditemukan di Tenggarong, Kutai Kartanegara.
2. Wilayah Kalimantan Timur memiliki banyak suku
Daerah Kalimantan identik sebagai daerah yang dihuni banyak suku dan memiliki aneka macam keanekaragaman budaya.
Beberapa suku adat yang tinggal di daerah Kalimantan Timur adalah Suku Tunjung, Suku Benuaq, Suku Bentian, Suku Penihing, dan Suku Bukat.
Uniknya lagi, suku-suku ini juga mampu hidup berdampingan dengan segala perbedaan yang ada.
3. Ada Festival Erau yang bertaraf internasional
Erau adalah sebuah tradisi masyarakat Kutai yang dilaksanakan setiap tahun di pusat kota Tenggarong. Kata Erau sendiri berasal dari bahasa Kutai yang berarti ramai atau riuh.
Sekarang, Festival Erau sendiri sudah menjadi festival bertaraf internasional dan merupakan festival budaya terbesar di Kutai.
Di festival ini, aneka macam seni dan budaya yang berkembang di daerah Kutai akan dipertunjukkan. Festival Erau sendiri diselenggarakan setiap dua tahun sekali.
4. Terkenal sebagai produsen gula merah
Daerah Kalimantan Timur sudah dikenal sebagai tempat produksi gula merah selama puluhan tahun lamanya.
Bahkan, di sini, ada berbagai macam gula merah dengan bentuk unik. Contohnya saja di Panser, ada gula merah yang berbentuk kerucut dan dibalut daun rotan.
Kemudian, ada pula gula jengkol yang merupakan gula kelapa dan dicetak dalam wadah berbentuk cekung.
5. Wilayah Kalimantan Timur minim bencana
Bukan tanpa alasan wilayah Kalimantan Timur dijadikan ibu kota baru. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan adalah minimnya bencana di daerah ini.
Menurut Presiden Joko Widodo, Kalimantan Timur minim dari risiko bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, hingga tanah longsor.
Ibu Kota dengan Konsep Forest City dan Green City
Ibukota Baru Indonesia dibangung dengan konsep Forest City, di antaranya adalah penerapan Ruang Terbuka Hijau (RTH) minimal 50 persen dari total luas area yang meliputi taman rekreasi, taman hijau, kebun binatang, botanical garden, dan sport complex, yang terintegrasi dengan bentang alam yang ada seperti kawasan berbukit dan Daerah Aliran Sungai (DAS), serta struktur topografi.
Kemudian, didukung dengan pemanfaatan energi terbarukan dan rendah karbon (Solar Energy, Gas, dst) untuk Power and Gas Supply, Efficient Power Grid, Street and Building Lighting.
Untuk efisiensi dan konservasi energi, diterapkan Green Building Design melalui penerapan sistem manajemen Circular Water Management System, Efficient Lighting System, dan District Cooling System.
Deputi II bidang Konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan Badan Restorasi Gambut Alu Dohong mengusulkan kepada Pemerintah Pusat, agar menganut konsep “green and smart city”.